TULIS.. TULIS.. TULIS..
Kartini dikenang karena dia menulis..
Pramoedya dikenang karena dia menulis..
Soe Hok Gie dikenang karena dia menulis..
Jika kau tidak menulis,
Maka kau telah mati sebelum dilahirkan..

-Diekey Lalijiwo-

Selasa, 21 Mei 2013

Mainan (Lagi) Sampe Pagi


Kamis, 09 Mei 2013

Street Art


Kemarin dini hari, sekitar pukul 1 dini hari waktu setempat beberapa pemuda berkumpul di kafe. Saat itu kebetulan jam bertugasku telah selesai dan kafe telah tutup. Tetapi, lagu The SIGIT masih terdengar keras keluar dari sound sistem. Aku yang bertugas sebagai operator malam itu sengaja tidak mematikan untuk meramaikan malam yang telah habis masanya. Ada Sembilan pemuda termasuk aku disana, duduk menunggu. Dua orang sedang asik bermain catur, sedangkan yang lain menghisap lintingan tembakau sembari salah seorang membagikan minuman penghangat nafas malam. Kami menanti tutupnya ruko laundry sebelah sebelum beraksi, berharap tak ada yang menyaksikan aksi malam ini.
Suasana malam saat beraksi di kanvas ruang publik. (Dani)
Setelah lumayan lama menunggu, akhirnya rolling door digeser dan dikaitkan. Laundry tutup. Langsung kami keluar dan menuju dinding panjang di depan kafe, bersiap untuk beraksi. Sadam keluar membawa empat kaleng diikuti aku di belakangnya yang juga membawa empat kaleng. Menyusul yang lainnya, Fok Dedi, Bil, Elmi, Keceng, Diekey, Dani dan Cetar menuju TKP. Aksi yang sudah direncanakan sekitar lima hari sebelumnya akan terealisasi sebentar lagi. Jika ada yang kenal dengan sebagian dari mereka pasti tahu apa yang akan dilakukan. Dinding ruang publik dan mereka hasilnya adalah graffiti, dengan bantuan cat semprot tentunya.